12.21.2010

Jelang 2014, Investasi Politik Seperti Ical Bakal Banyak Dijumpai



Timnas Sepak Bola Indonesia berpose bersama keluarga Bakrie dan PSSI di rumah Aburizal Bakrie, Menteng, Jakarta, Senin (20/12). TEMPO/Yosep Arkian
TEMPO Interaktif, Jakarta - Investasi politik menjelang Pemilihan Presiden tahun 2014 seperti yang dilakukan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie, akan banyak dijumpai dan dilakukan oleh politisi lainnya. Eskalasinya akan dimulai tahun depan. Mendekati tahun 2014, akan semakin meningkat karena Presiden Susilo Bambang Yudhoyono selaku incumbent tak bisa lagi mencalonkan diri sebagai presiden.

"Semua yang berhasrat (menjadi presiden) bisa melakukan investasi politik. Semua politisi, apalagi yang menganggap dirinya punya peluang, pasti memanfaatkan momen seperti saat ini," kata Politikus PDI Perjuangan, Trimedya Pandjaitan ketika dihubungi Tempo semalam, Senin 20 Desember 2010.

Trimedya mengatakan, dukungan yang diberikan Aburizal Bakrie kepada Tim Nasional PSSI adalah sebagai investasi politik tahun 2014. Kemarin, Ical, panggilan akrab Aburizal, menjamu Tim Nasional di rumahnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Kepada Christian Gonzales dan kawan-kawan, Ical bahkan menjanjikan bonus sebesar Rp 3 Miliar jika Timnas merebut juara Piala AFF 2010.

Menurutnya, investasi politik seperti itu sah-sah saja, karena seorang politisi pasti berusaha menghadiri semua ajang yang menarik, di antaranya sepak bola, untuk sekadar berada di tengah-tengahnya dan diketahui publik. "Apalagi Ical punya akses ke PSSI. Nirwan, adiknya, sudah bangkotan ngurusi PSSI," ujarnya.

Trimedya juga menilai sikap yang ditunjukkan Ical sebagai kewajaran. Apalagi, Ical adalah orang yang memang dikenal suka sepak bola, pada saat bersamaan sepak bola adalah olahraga yang merakyat, "Sehingga biar dia (Ical) dianggap dekat dengan masyarakat," ujarnya. "Apalagi ini diekspos sedemikian besar. Politisi selalu mendapat benefit dari hal semacam ini."

Soal pemberian bonus miliaran rupiah yang diberikan keluarga Bakrie kepada para pemain Timnas, Trimedya juga menganggap tidak menyalahi aturan, selama PSSI bisa transparan mengumumkannya kepada publik. Sebab, PSSI selama ini dikenal tidak transparan dalam mengelola keuangan. "Seyogyanya PSSI terbuka, siapa saja yang memberi bonus. Agar masyarakat terbuka. Tidak ada masalah bagi siapa saja memberi bonus, sepanjang punya rejeki," ujar dia.

Sumber Tempointeraktif.com

Tidak ada komentar:

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...