Kacaunya penjualan tiket final piala AFF tidak terlepas dari buruknya manajemen yang di terapkan dalam penyelenggaraan turnamen multi regional tersebut, tapi perlu di ketahui bahwa orang-orang di balik semua ini adalah tokoh top manajemen bahkan tokoh top politik di negeri ini, lalu mengapa semua kekacauan ini bisa terjadi?..... ini adalah bukti bahwa sebenarnya tidak ada kemampuan pimpinan PSSI untuk mengelola event sebesar ini.
Nggak terlalu sulit sebenarnya mengelola event seperti piala AFF ini, apalagi penyelenggara sudah mendapatkan bonus berupa promosi gratis dari semua media cetak dan elektronik di seluruh indonesia (ini bukan karena kinerja pengurus PSSI tapi hasil keringat dari pemain PSSI) sehingga penyelenggara mampu membayar konsultan EO untuk membuat rencana pelaksanaan hajatan PSSI ya termasuk pengelolaan tiket masuk.
Dalam pelaksanaan penjualan tiket piala AFF pihak PSSI tidak menyadari kemajuan teknologi sehingga baru pada saat penjualan tiket babak final ini baru melakukan penjualan tiket secara on line dan ini sangat disayangkan.
Kita mungkin masih ingat pada era 80an banyak tiket box yang tersebar di seluruh jabotabek sehingga untuk memperoleh tiket acara atau turnamen yang memanfaatkan tiket box sangat banyak membantu pembeli tiket karena dekat dengan tempat tinggal mereka dan tidak berdesak-desakan.artinya loket pembelian tiket diperbanyak dan disebar ke berbagai lokasi baik yang statis (Stasiun Radio swasta se Jabodetabek) maupun secaramobile.
Entah kenapa PSSI tidak memanfaatkan atau meniru gaya seperti tiket box tersebut?.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar