10.06.2010

Penangkapan penganut aliran sesat tanpa kekerasan.

Bireuen, (Analisa)

Massa dari sejumlah desa di Kecamatan Peusangan, Kabupaten Bireuen, Selasa (5/10) dinihari kembali beraksi menciduk sejumlah pengikut Komunitas Millah Abraham yang difatwa sebagai salah satu aliran sesat.

Delapan lagi pengikut ajaran itu diciduk, diinterogasi, kemudian diserahkan ke Polres Bireuen.

Menurut keterangan sejumlah sumber Analisa, aksi pencidukan pengikut Millah Abraham pada malam kedua mulai dilakukan dengan cara yang bijak, tidak ada lagi tindakan anarkhisme massa seperti yang terjadi sehari sebelumnya yang menyebabkan beberapa penganut Millah Abraham mengalami luka-luka.

"Massa tadi malam sudah lebih terarah dan terkontrol, tidak ada lagi aksi pemukulan. Pergerakan massa sangat persuasif dan sesuai harapan kita semua. Setelah ditangkap, mereka diserahkan ke polisi dan Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU). Biarlah kedua institusi itu yang menindaklanjutinya," ujar seorang warga yang dihubungi melalui telepon seluler, Selasa (5/10) siang.

Sumber menambahkan, aksi pencidukan terhadap para pengikut Millah Abraham yang berlangsung Selasa dinihari, merupakan lanjutan aksi sebelumnya.

Massa merasa belum puas karena beredar rumor masih ada ratusan pengikut aliran sesat itu yang belum menyerahkan diri kepada polisi maupun ke MPU Bireuen.

Masih seperti dinihari sebelumnya, warga bergerak secara massal menuju rumah-rumah orang yang diyakini sebagai pengikut aliran Millah Abraham. Sumber nama-nama orang yang disasar diperoleh dari sejumlah orang yang ditangkap terdahulu.

"Kepada mereka sudah ada nama-nama orang yang diduga kuat sebagai penganut Millah Abraham. Satu pe rsatu pengikutnya diciduk dan dikumpulkan di pekarangan meunasah sebuah desa di Kecamatan Peusangan. Tidak ada pemukulan seperti yang terjadi sebelumnya," tambah sumber tadi yang mengaku ikut serta dalam aksi susulan itu.

Masih Simpang Siur

Jumlah pengikut Millah Abraham yang diciduk massa pada dinihari kemarin dilaporkan masih simpang siur. MPU Bireuen menerima laporan ada sedikitnya 13 orang lagi yang diamankan, sementara sumber warga mencatat sebanyak 15 orang.

Sementara, Kapolres Bireuen AKBP H.Raden Dadik Junaedi SH melalui Kasat Reskrim AKP Khairul Saleh mengatakan, pihaknya menerima dan mengamankan delapan orang lagi yang diduga pengikut Millah Abraham. Jumlah itu tidak termasuk belasan lainnya yang diamankan sehari sebelumnya.

"Belasan pengikut Millah Abraham yang diamankan Senin dinihari tidak diproses pidana, tetapi mereka diberi peringatan terlebih dahulu serta kelanjutan pembinaan atas inisiatif kalangan ulama. Mungkin mereka akan dititipkan di pesantren untuk belajar sekaligus untuk program penyadaran,รข€ ujarnya.

Terhadap delapan orang lagi yang ditangkap massa Selasa dini hari, polisi akan berkoordinasi dengan MPU Bireuen untuk dimintai keterangan. Untuk menentukan apakah benar atau sejauh mana keterlibatan apakah dalam paham Millah Abraham, maka terlebih dahulu akan disidik oleh MPU.

Informasi terakhir yang diterima Analisa menyebutkan, para pengikut paham Millah Abraham yang kembali diciduk massa dini hari kemarin, telah diboyong petugas berwenang ke kantor MPU Bireuen. Hingga pukul 15.00 WIB, mereka dikabarkan masih dimintai keterangan.

Mengamuk

Sebelumnya dilaporkan, massa dari sejumlah desa di Kecamatan Peusangan, Kabupaten Bireuen mengamuk dan menghakimi belasan orang yang diduga merupakan penganut paham Millah Abraham di wilayah itu, Senin (4/10) dinihari.

Kemarahan warga memuncak menyusul pernyataan ulama setempat terkait keberadaan aliran sesat itu. Sebelumnya, lima pengikut Millah Abraham termasuk Safwaliza yang bergelar Lucas Muhayyatsyah telah disyahadatkan oleh Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Kabupaten Bireuen.

Di antara belasan orang yang dituding sebagai pengikut Safwaliza cs selaku Ketua DPC Millah Abraham Kecamatan Peusangan, seorang di antaranya dilaporkan luka berat sehingga harus menjalani perawatan intensif di RSUD dr Fauziah Bireuen.

Sejumlah lainnya yang terlanjur mendapat "bogem mentah"oleh massa yang mengamuk, langsung diamankan di Mapolres Bireuen beberapa jam kemudian. Insiden itu berakhir setelah polisi turun tangan melerainya.

Sejumlah warga kepada Analisa kemarin menuturkan, massa yang menggunakan puluhan unit sepeda motor melakukan razia ke sejumlah rumah yang diyakini sebagai tempat domisili penganut aliran Millah Abraham.

Tercatat, dari hasil razia warga dini hari kemarin, berhasil dikumpulkan 17 penganut paham serupa dengan Safwaliza. Massa juga membakar satu unit doorsmeer di Desa Krueng Baro Babah Krueng yang diyakini sebagai usaha milik salah seorang penganut aliran tersebut.

Keterangan yang diterima Analisa dari sejumlah sumber yang dihubungi terpisah menyebutkan, warga mengaku tidak tahu asal muasal massa berkumpul hingga berjumlah ratusan orang yang kemudian bergerak menuju sejumlah rumah yang menjadi sasaran.

"Awalnya diamankan dua orang yang dicurigai sebagai pengikut aliran sesat itu, lalu pengikutnya diinterogasi oleh massa untuk menunjuki tempat tinggal rekan-rekan mereka yang lain," ujar seorang sumber yang minta identitasnya tidak dipublikasikan.

Dari serangkaian kejadian itu, massa menemukan sedikitnya 15 kaset barang bukti yang berisikan ceramah ajaran sesat. Kaset tape recorder yang pada bagian covernya terdapat tulisan arab serta dua lembar (empat halaman) kertas berisi tulisan bahasa arab hasil scanner, telah diserahkan kepada polisi.

Setelah memastikan telah menangkap salah seorang penganut aliran sesat itu, massa terus bergerak, satu persatu pengikut Millah Abraham menunjuki pengikut lainnya sampai kemudian mereka dibawa dan dikumpulkan ke sebuah meunasah di kawasan Peusangan.

"Bukti bahwa aliran itu benar-benar sesat, ketika di interogasi, salah seorang di antaranya ditanya soal salat, pengikut itu menjawab salat tidak perlu, kalau mau naik haji tidak perlu ke Mekkah, tetapi cukup ke Indramayu saja, saat itulah massa marah dan mengamuk," ujar sumber Analisa. (hel)

Diriwayatkan dari Harian Analisa, 06 Oktober 2010

1 komentar:

Unknown mengatakan...

wow.....kapan majunya Indonesia kalau tiap tahun hanya berkutik masalah kepercayaan yang bergonta-ganti???
pantes negara kita bukannya tambah maju malah tambah terpuruk,,,,,,,

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...