Kondisi penguasa Timur tengah yang rata - rata sudah berkuasa diatas 10 tahun memang mengundang tanda tanya apalagi yang mengaku sebagai pemerintahan yang demokratis, karena demokrasi sangat identik dengan perubahan dan keterbukaan.
Diawali oleh revolusi yag terjadi di Tunisia menggulingkan Presiden Zine al Ebidine Ben Ali yang kemudian terbirit-birit lari ke
Arab Saudi bersama beberapa keluarganya yang dikenal doyan harta yang telah berkuasa selama 23 tahun,pemicu awal dari terjadinya Revolusi Tunisia ini adalah Mohamed Bouazizi. Seorang
pemuda 26 tahun yang merupakan seorang mahasiswa sekaligus pedagang
buah dan sayur yang merupakan salah satu dari sekian banyak rakyat
Tunisia yang bertitel sarjana namun kesulitan mendapatkan pekerjaan yang
layak akibat korupnya pemerintahan negeri tersebut. Seperti yang banyak
diwartakan oleh media, Mohamed Bouazizi melakukan aksi bakar diri pada
17 Desember di kota Sidi Bouzid untuk memprotes polisi setempat yang
telah merampas gerobak yang biasa digunakannya berjualan buah dan sayur.
Awalnya Bouazizi mendatangi kantor pemerintahan daerah setempat guna
menceritakan kasusnya tersebut, namun seperti yang kerap juga terjadi di
Indonesia, tiada seorang pejabat pun yang sudi menemui dan meladeninya
karena dia hanyalah seorang rakyat kecil. Dan setelah didera keputus
asa-an yang makin akut, Bouazizi akhirnya nekat membakar dirinya sebagai
perwujudan rasa kesal dan protes kepada polisi yang telah merampas
gerobaknya yang merupakan sumber penghidupannya selama ini. Dan pada 4
januari Bouazizi akhirnya meninggal dunia di sebuah Rumah Sakit dekat
Tunis karena luka bakar tersebut.
Revolusi di TUNISIA kemudian menular ke Yaman Para pengunjuk rasa menuntut pergantian pemerintah dan menolak tawaran
Presiden Saleh mundur pada tahun 2013 setelah lebih dari 30 tahun
berkuasa. Sementara itu, ribuan pendukung presiden melakukan aksi serupa
di satu lapangan terbesar kota ini. Dua kegiatan ini merupakan aksi
terbesar dalam aksi protes selama dua minggu terakhir.
Di Mesir kekuatan rakyat akhirnya berhasil juga menggulingkan penguasa korup Hosni Mubarak yang lengser dari kekuasannya setelah mendapat tekanan yang bertubi-tubi dari para demonstran, dan saat ini demonstrasi serupa juga sudah menular ke berbagai belahan negara di Timur Tengah bahkan tidak tertutup kemungkinan sampai ke Saudi Arabia.
Kejenuhan rakyat yang berada di dalam garis kemiskinan, mahalnya pendidikan, mahalnya kebutuhan pokok adalah sebagian dari pemicu terjadinya gejolak yang bahkan tidak jarang sampai menggulingkan pemerintah.
Seperti halnya Indonesia pada saat ini tinggal menunggu pemicunya saja maka Revolusi akan terjadi hal ini adalah akibat dari akumulasi kekecewaan rakyat terhadap penguasa dan parlemen yang hanya berbicara dan bertindak untuk kepentingan partai dan golongan saja sedangkan kepentingan rakyat yang nota bene adalah pemberi mandat kekuasaan terhadap mereka sama sekali ter abaikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar